Jumat, 15 April 2011

Perkebunan Teh Kayoe Aro

Perkebunan teh Kayoe Aro dirintis antara tahun 1925 hingga 1928 oleh perusahaan Belanda, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Perkebunan teh ini tercatat sebagai perkebunan teh tertua di Indonesia. Perkebunan Teh Kayu Aro seluas 3.020 hektar adalah perkebunan teh dalam satu hamparan terluas di dunia, berada pada ketinggian 1.400-1.600 meter dpl yang merupakan perkebunan teh tertinggi ke dua di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki Gunung Himalaya (4.000 m dpl).Hawa pegunungan yang sejuk, pemandangan alam yang menawan, hamparan hijau teh dengan latar Gunung Kerinci yang menjulang, kegiatan pemetikan teh hingga pengolahan teh merupakan suatu atraksi yang sangat menarik.



Tea Plantation Kayu Aro
Kayu aro  tea plantations pioneered between 1925 until 1928 by the Dutch company, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Tea plantation is noted as the oldest tea plantation in Indonesia. Kayu Aro Tea Plantation area of ​​3020 hectares are plantations of tea in one of the world's largest carpet, at an altitude of 1400-1600 meters above sea level which is the second highest tea plantations in the world after Darjeling tea plantation at the foot of Mount Himalayas (4,000 m asl). Eve mountains The cool, captivating landscapes, green carpet of tea with the background of towering Mount Kerinci, activity picking up tea processing tea is a very interesting attraction.