Jumat, 15 April 2011

Bukit Tapan

CAGAR Alam Bukit Tapan, sebagai tempat tumbuh sebagian besar pinus merkusii strain Kerinci, termasuk kawasan konservasi TNKS dengan luas 65 000 hektar. Kawasan ini berada di punggung gugusan Pegunungan Bukit Barisan dengan bukit dan lereng curam pada ketinggian 600-1.600 meter di atas permukaan laut

Bukit Tapan atau Bina Karya merupakan habitat endemik kayu pinus strain Kerinci. Getah Kayu Pius merupakan bahan baku untuk membuat batik sedangkan kayunya banyak yang diekspor ke pasaran Eropa.
Adapun satwa di kawasan hutan konservasi Cagar Alam Bukit Tapan ini yang dilindungi undang-undang adalah gajah (Elephas maximus sumatrensis); tapir (Tapirus indicus); siamang (Hylobates syndactylus); harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis); enggang (Buceros rhinoceros); dan kuau (Argusianus argus)




Hill Tapan 
RESERVE Alam Bukit Tapan, as a place to grow most of the pine merkusii strain Kerinci, including extensive conservation area TNKS with 65 000 hectares. This area is located in the Bukit Barisan Mountains cluster back to the hills and steep slopes at an altitude of 600-1600 meters above sea levelBina Karya Bukit Tapan or a habitat for pine endemic strain Kerinci. Pius Wood sap is the raw material for making batik, while the wood is exported to many European markets.The wildlife in the forests of Bukit Tapan conservation Nature Reserve is a protected by law is the elephant (Elephas maximus sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), gibbon (Hylobates syndactylus) Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrensis); hornbills (Buceros rhinoceros); and kuau (Argusianus argus)